Mahasiswa Yang santri - Yunus21

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Senin, 06 Januari 2020

Mahasiswa Yang santri


Kuliah merupakan hal yang dilakukan untuk menuntut ilmu karena ilmu pendidikan umum juga tidak kalah penting untuk meraih kesuksesan. Kalau tadi di madrasah kita diajari semua hal tentang keagamaan maka di bangku kuliah kita diajari semua hal yang berkenaan dengan ilmu umum baik itu tentang perekonomian, teknologi infomasi, ilmu perikanan dan masih banyak ilmu lain yang kita dapat pelajari di bangku kuliah. Tentunya kita harus memilih dan menentukan sendiri jurusan apa yang ingin kita tekuni, dan kelebihan dari kami pribadi yaitu Mahasiswa yang Santri. Berikut akan kami paparkan kunci untuk mempermudah jalan menempuh pendidikan di bangku kuliah.

Kuliah Lancar Masa Depan Cerah dengan Melakukan 7 Hal Ini

Membangun Masa Depan

Seperti disinggung di awal, kehidupan kampus sangat majemuk atau heterogen. Beragam komunitas ada di dalamnya. Ditambah dengan manajemen studi bagi seorang mahasiswa yang sepenuhnya mandiri (berbeda sewaktu di SMA) tentu perlu mempersiapkannya dengan baik. Seorang mahasiswa perlu berpikir lebih lanjut dan mengatur strategi studi yang matang agar masa perkuliahan berjalan mulus tanpa hambatan sesuai dengan lamanya studi. Anda penasaran persiapan apa yang harus dilakukan? Inilah tujuh hal yang penting untuk diketahui.

1. Tak Hanya Mengejar IPK, Pastikan Pengembangan Kualifikasi dan Sertifikasi

Masyarakat kian kompetitif apalagi sejak berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Banjir tenaga kerja terampil dari luar negeri tentu saja harus diperhatikan semua pihak, termasuk para mahasiswa. Secara teoritis, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) memang menjadi standar mutlak yang dituju mahasiswa. Tentu hal ini ada kaitannya dengan kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan serta meniti karier.
Di samping mengejar IPK yang tinggi, ada baiknya pula meluangkan waktu untuk menambah kualifikasi yang masih sebidang dengan jurusan kuliah yang diambil. Tak hanya mendapatkan pengalaman semata, ini tentu jadi nilai tambah saat melamar pekerjaan kelak. Tak ada salahnya menginvestasikan waktu dan tenaga untuk hal bermanfaat dan positif, bukan?

2. Kuatkan dan Bangunlah Jaringan (Networking) Sebagai Investasi Masa Depan

Jangan jadi kupu-kupu alias kuliah pulang kuliah pulang, demikian celetukan yang beredar di kampus. Ada benarnya meskipun tidak mutlak. Sebab dalam dunia kerja sekarang ini networking berperan besar. Jaringan pertemanan yang terbangun di kampus bisa jadi adalah satu hal yang positif saat lulus dan bergelar sarjana nanti. Bisa jadi info tentang peluang karier atau berharap sukses lewat jalur wirausaha bisa didapatkan atau diwujudkan berkat adanya jaringan pertemanan.

3. Buang Jauh Rasa Malu dan Pupuklah Pengalaman dalam Banyak Hal

Pergaulan di kampus memang harus diperhatikan dengan sangat baik. Banyaknya komunitas yang bermunculan serta kegiatan bisa jadi menguntungkan sekaligus merugikan. Namun, menyelaminya lebih dalam adalah hal yang baik bagi seorang mahasiswa. Dengan demikian, akan terpupuk pengalaman yang lebih sebagai bekal menghadapi hidup setelah mengenyam pendidikan dan menamatkan diri menjadi sarjana nantinya.

4. Percaya Diri dan Yakin dengan Kemampuan Sendiri adalah Kunci Sukses

Yakin dengan kemampuan diri sendiri serta tidak enggan untuk mencoba banyak hal bisa jadi modal saat telah lulus. Dengan rasa percaya diri tinggi, seorang mahasiswa akan mampu beradaptasi dengan iklim kehidupan kampus yang jelas berbeda dengan saat berada di sekolah menengah. Hal ini pula yang jadi modal hidup mandiri hingga saat terjun ke masyarakat nantinya.

5. Temukan Bakat Terpendam dan Pilihlah Hobi yang Disuka untuk Ditekuni

Masa studi bisa jadi sangat membosankan bahkan memupuskan semangat bila hanya diisi dengan kegiatan studi semata. Sebabnya hal ini sangat monoton karena terjebak dalam rutinitias yang itu-itu saja. Oleh karena itu, memupuk hobi untuk ditekuni bukan hal yang salah apalagi kalau hobi tersebut bisa menjadi nilai tambah. Ketekunan pada hobi sering kali menjadi jalan keluar bagi seseorang dalam menjalani rutinitas keseharian. Hal ini pula yang bisa dipupuk sejak berada di kampus sewaktu menjalani masa studi, menemukan komunitas yang sama dan sehobi tentu akan semakin bermanfaat bagi pengembangan diri seseorang.

6. Selektif Adalah Wajar, tetapi Membatasi Diri Bisa Membawa Kerugian

Disinggung sebelumnya di awal bahwa kehidupan kampus yang beragam bisa jadi adalah satu tempat yang membuat mahasiswa kehilangan fokus untuk menyelesaikan studinya. Karena itu, perlu selektif dan teliti dalam menemukan hal positif agar tak rugi apalagi menghambat. Namun, cenderung membatasi diri juga adalah hal yang tidak baik pula. Bisa jadi terbawa hingga saat telah menyelesaikan masa studi. Banyak fresh graduate yang sulit mendapat pekerjaan karena sifat yang terlalu selektif dalam memilih pekerjaan. Hal ini sebenarnya bisa jadi sudah tampak sejak menempuh masa studi di kampus. Tetap selektif, tetapi hindari membatasi diri karena rezeki bisa datang dari mana saja dan kapan saja.

7. IPK Memang Bukan yang Utama, tetapi Lulus dengan IPK Bagus Tetap Harus Diraih

Banyak mahasiswa yang gagal dan harus mengalami drop out karena ada yang salah sewaktu menjalani kuliahnya. Termasuk dalam berkomunitas atau karena asyik dengan hal yang lain. Meskipun Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) bukan satu-satunya penentu kesuksesan, mengakhiri studi dengan gemilang agar siap untuk menghadapi dunia kerja tentu harus diraih. Kampus adalah candradimuka di mana mahasiswa menggembleng diri dan menuntut ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages